Kisahnya dimulai dari sebuah bemo, kendaraan umum dengan
roda tiga yang belakangan ini makin sulit ditemui. Selanjutnya adalah 13 ribu
armada Blue Bird, perusahaan taksi berlogo burung biru yang didirikan oleh
Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono, kini almarhumah.
Burung biru,
sejatinya adalah sebuah dongeng di Eropa, yang didengar oleh Mutiara, saat tinggal
di Belanda. Dongeng itu bercerita tentang nasihat seekor burung berwarna biru
kepada seorang gadis, yang intinya semua keinginan bisa digapai asal si gadis
bersedia bekerja keras dan jujur
Dongeng ini
begitu membekas pada ibu dua anak dari perkawinannya dengan Prof. Djokosoetono
itu, yang kini namanya diabadikan sebagai salah satu nama jalan dalam kompleks
Universitas Indonesia, tempatnya mengabdi.
Mutiara mulai
masuk ke bisnis taksi setelah dapat hadiah dua mobil dari polisi dan tentara,
sebagai jasa atas pengabdian sang suami yang meninggal tahun 1965. Berhubung
yang selalu menyopiri adalah Chandra, maka nama yang dikenal pun Chandra Taksi.
Izin sebagai
perusahaan taksi, diperoleh Mutiara era Gubernur Ali Sadikin (alm) memimpin
Jakarta, pada tahun 1971. Sempat tidak diberikan izin lantaran belum
berpengalaman, membuat wanita kelahiran Malang, Jawa Timur itu makin kreatif.
Para penumpang Chandra Taksi dimintai rekomendasi layanan mereka, kemudian
diajukan ke Gubernur. Hasilnya: izin pun keluar
selamat jalan
bemo. Karena setahun setelah Blue Bird berdiri, 25 taksi langsung dieperasikan.
Mobil-mobil yang digunakan adalah buah kepercayaan para istri mantan pejuang
terhadap Mutiara. Ini, armadanya sudah mencapai 21 ribu taksi.
Bisnisnya pun
melebar hingga ke angkutan kontainer. Namun yang pasti, tetap konsisten di
jalur transportasi darat yang setiap bulan melayani 8,5 juta penumpang.
(sumber: plasadana.com)
Itulah sebuah kisah
pengusaha sukses di Indonesia yang didapat oleh Mutiara Siti Fatimah
Djokosoetono. Walaupun tanpa kehadiran seorang suami, namun semangat bisnisnya
tidak pernah pudar, sekalipun dirinya tidak tahu sama sekali mengenai dunia
bisnis. Dengan hanya berbekal keinginan yang kuat untuk menghidupi
anaknya, akhirnya ia mampu untuk meraih segala cita-citanya
Cermin
perjalanan seorang Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono tampaknya patut dicontoh
dan diterapkan dalam menjalankan usaha. Keberhasilan itu semua tak lepas dari
kerja keras, optimisme yang yang tinggi, dan kecintaannya terhadap pekerjaan.
Teruslah melaju Blue Bird Group agar menjadi perusahaan paling terdepan di
garda bisnis transportasi Indonesia. Semoga bermanfaat dan bisa menambah
semangat anda, salam sukses luar biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar